PENGAWAL | TEMBUNG - Anggota DPD RI, Ust Dedi Iskandar Batubara menyemangati seluruh siswa di Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah, Al-Washliyah Tembung saat menjadi inspektur upacara (Irup), Senin (22/1/2024) pagi. Ia meminta generasi muda fokus dan serius merangkai cita-cita masa depan.
Kehadiran Dedi Iskandar Batubara yang juga Ketua PW Al-Washliyah Sumatera Utara (Sumut) berbeda dari sebelumnya ia datang ke madrasah tersebut. Hal itu ia lakukan sebagai upaya untuk menunjukkan bahwa selain ketua organisasi kemasyarakatan (ormas), dirinya juga adalah pejabat tinggi negara, seorang senator mewakili masyarakat Sumut.
"Saya diperintahkan untuk datang sebagai pembina upacara di madrasah ini. Hari ini saya memakai pakaian lengkap, ingin menunjukkan kepada kalian, orang yang berdiri di depan ini adalah satu dari empat pejabat tinggi negara mewakili Sumatera Utara. Bahwa, anak Madrasah Al-Washliyah juga punya hak dan tempat untuk mengisi ruang di lembaga tinggi negara di Republik Indonesia yang kita cintai ini," jelas Dedi.
Sehingga menurutnya, yang paling penting adalah bagaimana Madrasah Al-Washliyah dimanapun, bisa terus mengukir dan menunjukkan prestasi akademik dan lainnya. Dan itu adalah tugas dari institusi pendidikan Washliyah.
"Kalian juga para pemilik masa depan bangsa, memikirkan secara serius, mau mengambil bagian peran yang mana untuk berkontribusi bagi Agama dan Bangsa ini. Kalian yang punya mimpi, berkali-kali saya sampaikan agar fokus dan serius dalam merangkai dan membangun cita-cita yang ingin kalian raih," ujar Calon DPD RI, asal Sumut nomor urut 7 pada Pemilu 2024 ini.
Dedi mengungkapkan bahwa, profesi apapun yang ingin diraih para siswa madrasah, diharapkan memberikan manfaat bagi banyak orang, bangsa dan negara. Khusunya kepada keluarga maupun nama besar Al Jam'iyatul Washliyah.
"Tulis rapi rapi, bila perlu tulis di dinding rumah kalian, cita-cita kalian. Masa depan terbaik milik kalian, sekaligus keluarga dan orang yang dicintai. Kalau kalian berhasil di masa depan, maka yang memperoleh kebanggaan, martabat yang tinggi, harkat yang tinggi, bukan hanya kalian, tetapi seluruh keluarga, termasuk Madrasah Al-Washliyah Tembung ini," jelasnya.
Pun begitu, Dedi Iskandar Batubara mengingatkan kepada siswa, bahwa proses belajar memang melelahkan, butuh waktu, dan terkadang penuh keringat dan berada pada situasi yang tidak nyaman. Sebab, tidak ada kesuksesan yang diraih dengan cara mudah dan instan.
"Tidak sederhana memang jika kita ingin membangun mimpi. Bagaimana kita mengasah diri agar menjadi seorang yang layak mendapatkan kesuksesan. Itu tidak mustahil, tetapi juga tidak instan. Saya juga tidak membayangkan bisa sekolah sampai ke jenjang pendidikan Doktor seperti hari ini. Karena saya ini anak orang yang tidak berpunya. Ibu saya tidak tamat sekolah, ayah saya hanya lulusan pendidikan guru Agama setingkat Aliyah. Pekerjaannya cuma tukang, kuli, penghasilannya tidak jelas, rumah tidak punya, numpang dimana-mana," ungkap Dedi yang juga Ketua PPUU DPD RI.
Namun baginya, tidak ada yang sulit jika Allah meridhoi. Apalagi sebagai manusia, ingin berusaha dengan sungguh-sungguh, bersusah payah, melalui proses yang berat. Serta yang terpenting adalah doa dan restu dari ayah dan ibu, serta guru di madrasah.
"Jangan lupa, bangun bakti yang besar kepada orang tua di rumah, dan di madrasah. Tidak ada cerita sukses, para tokoh hebat, kecuali semuanya menghormati dan menyayangi kedua orang tua dan guru-guru mereka," pungkasnya.
Sementara Kepala Madrasah Aliyah Al-Washliyah Tembung, Ust Muhammad Yunus menyampaikan apresiasi kepada Dedi Iskandar Batubara yang telah menerima dan menyempatkan diri menjadi Irup di madrasah tersebut. Ia berharap, motivasi yang disampaikan dalam pidato menjadi ingatan dan pemicu semangat bagi siswa madrasah untuk meraih cita-cita yang tinggi, membanggakan keluarga dan nama besar Al Jam'iyatul Washliyah. (sus)